Film favorit kamu

WidgetBucks - Trend Watch - WidgetBucks.com

Rabu, 14 November 2007

Solusi Sistem Terpadu Transpoortasi yang layak untuk Jogja

Sedikit uneg-uneg neh dari aku untuk kota jogja..boleh dibilang idealis bisa juga, dibilang rada edan ide nya juga bisa..terserah monggo menanggapinya seperti apa..


Jogja merupakan kota yang berkembang terus dalam segi ekonomi serta kuantitas penduduknya. Peningkatan fasilitas publik harus ditingkatkan untuk mendukung kelancaran aktivitas ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya serta pariwisata. Mau tidak mau transportasi sangat berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas masyarakat kota jogja dan sub urban. Sudah saatnya transportasi kota dibenahi total 100 persen atau kalau perlu 200 persen. Kalau ingin kota ini maju dan nyaman untuk ditinggali pada masa depan, pengelolaan sistem transportasi yang baik adalah harga mati disamping fasilitas2 publik yang lain seperti hutan kota, taman kota pusat perbelanjaan dan pendidikan serta yang lainnya. Pemkot harus membuat masterplan kota untuk beberapa tahun yang akan dating dengan cepat.

Saat ini sedang dilaksanakan pembangunan jalur bus patas kota. Menurut saya program ini sudah baik dan harus terus dilanjutkan. Hanya saja sistem transportasi tersebut kurang terpadu dan pemanfaatannya nanti tidak akan maksimal karena dipastikan yang akan naik bus tersebut adalah orang yang sudah terbiasa naik bus dan memang rute nya sama serta mungkin beberapa turis. Orang masih beranggapan masih enak naik motor bisa kemana saja dan cepat sampai ketimbang naik bus patas yang harga tiketnya sama dengan satu liter bensin ,misalnya. Sepertinya pemkot kurang memikirkan dengan matang tentang program ini terlalu sempit rencana programnya.

Menurut hemat saya jika pemkot benar2 menginginkan sistem transportasi publik yang terpadu dan akan banyak dipakai oleh banyak orang harus memanfaatkan juga transportasi lain yang sudah ada seperti becak dan andong atau penambahan busmini.

Gambaran rencana kasarnya seperti ini,

Semisal di jalan utama dari bandara adisucipto sampai jalan godean atau belok ke malioboro ataupun kearah jalan kaliurang terdapat jalur term (yang dulu pernah direncanakan oleh Sultan, berada di sepanjang bantaran sungai code) lalu di setiap pemberhentian term tersebut terdapat halte bus patas yang akan bergerilya sampai ke jalan2 bukan jalan utama. Lalu di setiap pemberhentian bus patas tersebut terdapat bus mini (yang rutenya akan ke luar kota menuju daerah2 pinggiran kota atau sub urban) dan becak, andong serta ojek yang akan mengantarkan penumpang ke jalan2 tikus atau jalan yang tidak bisa dicapai oleh alat transportasi berbadan besar.

Menurut saya pola sistem transportasi tersebut bisa diterapkan dan masih wajar serta tidak menggusur sistem transportasi kecil seperti becak dsb. Lalu untuk sistem transportasi yang ada sekarang seperti bus kota harus dirubah dan mengikuti sistem transportasi yang telah direncanakan tersebut. Mau tidak mau kalau ingin maju semuanya harus sedikit berkorban untuk kepentingan publik dan masa depan kota ini.

Menurut saya bus angkutan umum sekarang sudah tidak layak pakai lagi dan menimbulkan polusi. Sebaiknya pola angkutan publik dipegang pengelolaannya oleh pemkot sendiri atau join dengan satu perusahaan tunggal sehingga akan lebih tertata dan terarah.

Sepertinya pola rencana yang idealis tetapi untuk masa depan kota jogja yang lebih baik pemkot harus lebih fokus untuk menata kota jogja sehingga nyaman untuk kegiatan pendidikan bisnis serta tempat tinggal yang nyaman. Biaya besar tidak masalah, itu merupakan investasi yang tidak ternilai untuk masa depan. Pelu banyak jiwa entrepeneur entrepeneur yang duduk di jajaran kantor pemkot sehingga untuk merencanakan atau memutuskan sesuatu akan lebih tepat guna, walaupun memang harus ada beberapa birokrat.

Tapi perlu diingat model transportasi apapun bentuknya kalau tidak dibarengi dengan pemberlakuan undang-undang yang mendukung seperti halnya pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor atau kawasan bebas kendaraan umum, maka semuanya tidak akan ada gunanya alias buang buang duit saja.

Untuk para anggota DPR dan pemkot jangan memikirkan kepentingan golongan apalagi pribadi. Kalau masih ada yang seperti itu niscaya Jogja tidak akan maju dan tetap berjalan dibawah kota kota besar dunia yang sudah maju dan lebih diatas kita. So think global, positive and keep fight till the end..Cayo!!